Tadi malam saat jam masih menunjuk pukul 20.00 suamiku sudah tidur pulas karena capek seharian bekerja dan meninggalkanku yang masih terjaga. Karena tidak ada kegiatan dan eneg melihat acara televisi jaman sekarang, akhirnya aku pun memutar DVD bajakan lama One Piece arc Skypia. Harus aku akui, One Piece yang dulu jauh lebih lucu dibanding One Piece saat Luffy dkk telah memasuki New World. Selain itu, One Piece yang dulu tidak terlalu berlebihan menggambarkan "sisi kewanitaan" dari Nami dan Nico Robin. Jadi masih aman untuk dikonsumsi oleh anak - anak.
One Piece tidak hanya bercerita tentang Luffy dan teman - teman kelompok bajak laut topi jerami saja. Ada ratusan karakter dengan berbagai latar belakang yang disisipkan ke dalam anime terbaik versiku ini. Salah satu karakter "sisipan" yang paling aku sukai adalah Si Pembohong Montblanc Noland. Kisahnya sangat menyayat hati, bahkan menurutku lebih menyedihkan dibanding saat kematian Ace di Marineford.
 |
Cover buku anak2 tentang kisah Noland si pembohong |
Kisah Si Pembohong Montblanc Noland dimulai 400 tahun yang lalu. Noland adalah seorang Ahli tumbuhan dan Penjelajah dari Negeri Lvneel. Suatu ketika dia mendengar suara lonceng yang indah dari dek kapalnya. Setelah ditelusuri, suara tersebut berasal dari sebuah pulau yang bernama Jaya. Dia dan awak kapalnya pun mendarat di Pulau Jaya. Saat menyusuri hutan Pulau Jaya, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dokter kapal Noland mengidentifikasi orang tersebut terkena Kinetsu Plaque ( gak tahu itu penyakit apa, pokoknya di subtittle english nya seperti itu ) yang merupakan penyakit menular. Noland dkk segera merawat orang tersebut. Dengan terbata - bata orang tersebut bercerita bahwa banyak penduduk Shandia yang bermukim di Pulau Jaya terjangkit penyakit serupa. Dan malam hari nanti akan ada upacara pengorbanan kepada Dewa Ular dengan mengorbankan seorang gadis cantik bernama Mouse yang merupakan anak dari seorang petarung tangguh suku Shandia bernama Calgara.
Malamnya, seluruh penduduk Shandia berkumpul di altar pengorbanan dan Mouse berada di tengah meja altar bersiap untuk menjadi tumbal. Diiringi suara genderang, Dewa Ular pun datang ke altar hendak memakan persembahan untuknya. Dewa Ular bernama Kishigami itu berukuran sangat besar. Saat dia mendekati Mouse, tiba - tiba " Sliiiiingg" kepala ular raksasa itu dipotong oleh seseorang. Orang tersebut adalah Montblanc Noland.
 |
Kishigami mendatangi altar persembahan |
Penduduk Shandia sangat marah karena ada orang asing yang mencampuri acara ritual suci mereka. Calgara yang merupakan petarung tangguh suku Shandia sekaligus ayah dari Mouse langsung menyerang Noland dan terjadilah pertempuran sengit diantara keduanya. Seluruh anak buah Noland ditangkap oleh suku Shandia. Kemudian Calgara melemparkan pisau ke arah Mouse dan menyuruh Mouse membunuh dirinya sendiri karena ritual pengorbanan harus tetap berjalan. Noland mencegah Mouse bunuh diri tapi Calgara malah menusuk punggungnya.
 |
calgara melawan noland yg menyelamatkan putrinya |
Noland kemudian berteriak "Hentikan penumbalan ini! Ritual ini adalah penghinaan bagi kami. Kami
meneliti dan menjelajah dunia karena ingin mewujudkan kesejahteraan bagi
masyarakat. Tolong beri aku waktu untuk menyembuhkan orang-orang yang
terkena penyakit ini. Jika aku berhasil, bersumpahlah untuk tidak
melakukan penumbalan ini lagi!"
Atas persetujuan kepala suku Shandia, para penduduk menyetujui permintaan Noland dengan jaminan keselamatan anak buah Noland. Noland sangat senang dan mencari tanaman obat untuk penyakit mematikan tersebut. Dia menyusuri hutan dan menemukan pohon kona sebagai obat dari penyakit kinetsu plaque ini. Saat dia akan kembali ke perkampungan suku Shandia, terjadi gempa bumi, dan Noland pun terjepit diantara patahan batu. Noland berusaha keluar dari himpitan batu namun tidak berhasil. Tiba - tiba muncul ular raksasa menuju tempat Noland. Calgara menemukan Noland dan menertawakannya. Dia berkata ini adalah karma yang harus diterima Noland karena telah mengganggu ritual pengorbanan suku Shandia.
Noland bercerita kepada Calgara bahwa dulu wabah Kinetsu Plaque juga menyebar di daerahnya dan menyebabkan 9 dari 10 penderitanya meninggal dunia. Namun berkat penelitian dari South Blue, penyakit tersebut dapat disembuhkan. Sambil menangis, Calgara pun membunuh ular raksasa yang akan memakan Noland dan memohon agar Noland bisa menyelamatkan penduduk Shandia yang sangat dicintainya itu. Calgara akhirnya membantu Noland keluar dari himpitan batu dan pulang ke perkampungan suku Shandia bersama - sama.
Beberapa hari berlalu, satu per satu penduduk suku Shandia yang terkena wabah berangsur angsur membaik. Calgara sangat senang karena bisa melihat suku Shandia sehat kembali dan Mouse tak harus menjadi tumbal lagi. Calgara dan Noland pun menjadi sahabat yang tiap hari bersama - sama. Noland sangat suka dengan suara lonceng emas milik suku Shandia. Calgara setiap hari membunyikan lonceng emas itu untuk Noland.
 |
Kota Emas Shandora |
Usut punya usut, suku Shandia mempunyai reruntuhan bangungan yang terbuat dari emas peninggalan dari kerajaan berabad abad lalu bernama Kota Emas Shandora yang selalu dijaga oleh suku Shandia. Ditengah reruntuhan tersebut, terdapat lonceng raksasa yang terbuat dari emas. Suara lonceng itulah yang didengar oleh Noland saat berada di kapal. Karena semua penduduk Shandia telah disembuhkan oleh Noland dkk, Penduduk Shandia mempersilahkan Noland dkk untuk mengambil emas yang ada di reruntuhan tersebut. Anak buah Noland dengan senang hati membawa berbongkah bongkah emas ke kapal mereka.
 |
Calgara dan Noland |
Noland dkk pun melanjutkan penelitian botani mereka di Pulau Jaya karena hutan Pulau Jaya sangat kompleks dan banyak tumbuhan yang unik. Mereka pun akhirnya menemukan pohon pohon tua yang sudah mati dan menyimpan bakteri penyebab penyakit Kinetsu Plaque. Tak menunggu lama mereka langsung menebang semua pohon tersebut agar tak ada lagi yang terjangkit penyakit tersebut. Namun ternyata niat baik mereka malah disalah artikan oleh suku Shandia.
Suku Shandia sangat marah saat tahu pohon mereka ditebang oleh Noland dkk karena mereka meyakini pohon pohon tersebut adalah pohon leluhur dimana setelah meninggal para leluhur Suku Shandia akan tinggal disana. Jika saja yang menebang pohon pohon tersebut bukanlah Noland dkk, Suku Shandia pasti sudah memenggal kepala mereka. Mereka pun menjadi galau mengingat Noland dkk sudah menyelamatkan nyawa mereka. Mereka pun sepakat untuk mengacuhkan dan memasang wajah tidak bersahabat kepada Noland dkk. Bahkan Seto, anak yang pertama kali disembuhakan Noland, secara tidak langsung mengusir Noland agar segera meninggalkan Pulau Jaya.
Hari yang dinanti oleh Suku Shandia pun datang. Noland dkk akan meningkalkan Pulau Jaya di hari itu. Para kru terlihat mengemasi barang barang mereka dan mengangkutnya ke kapal. Tak ada sambutan atau salam perpisahan dari Suku Shandia. Noland pun sedih dan bertanya tanya apa yang telah dia lakukan sehingga membuat Suku Shandia membencinya. Namun tiba tiba Mouse datang. Dia bertanya kepada Dokter Kapal Noland " Kenapa kalian menebang pohon leluhur kami? ". Dokter pun kaget karena tidak mengetahui kalau pohon pohon yang ditebang adalah pohon leluhur Suku Shandia. Dia pun menjelaskan kenapa Noland memerintahkan anak buahnya untuk menebang semua pohon itu. Mouse pun kaget karena selama ini Suku Shandia telah salah paham. Dengan sekuat tenaga, Mouse pun berlari ke perkampungan untuk memberitahu alasan ditebangnya pohon leluhur kepada ayahnya, Calgara yang sekaligus sahabat karib Noland. Mouse juga berkata bahwa Noland saat ini sudah mengangkat jangkar dan siap berlayar. Setelah mendengar penjelasan putrinya, Calgara pun berlari sambil menangis meratapi kebodohannya dan kepergian sahabat baiknya. Sementara Suku Shandia yang lain berlari ke Lonceng Emas Raksasa dan bergotong royong membunyikannya agar Noland bisa mendengarkannya dan mau kembali.
Di saat yang sama di kapal Noland, Dokter mengatakan perihal pohon leluhur kepada Noland dan membuat dia kecewa kepada dirinya sendiri. Dia merasa telah melukai hati Suku Shandia dan mereka pantas membencinya. Noland pun menyuruh semua anak buahnya untuk mengembalikan emas pemberian Suku Shandia dan meletakkannya di pantai. Anak buahnya sempat menolak tapi mereka sangat hormat dan menghargai keputusan Kapten mereka yang baik hati itu.
Setelah menyusuri hutan, akhirnya Calgara pun sampai di tepi pantai dan mendapati kapal sahabatnya telah jauh meninggalkan bibir pantai. Calgara pun berteriak sekuat tenaga agar Noland bisa mendengarkannya " NOLAAANDD KEMBALILAH KE PULAU JAYA, AKU AKAN MENUNGGUMU DISINI, AKU AKAN SELALU MEMBUNYIKAN LONCENG EMAS AGAR KAPALMU TIDAK TERSESAT DILAUT SAAT KAU KEMBALI KESINI " dan diiringi oleh suara Lonceng Emas Raksasa yang dibunyikan berkali kali. Noland pun menangis gembira dan berkata " MARI KITA BERTEMU LAGI SUATU SAAT NANTI KAWAN "
Noland berlayar pulang kembali ke Kerajaan Lvneel dan melaporkan kepada Raja tentang ekspedisi yang telah dilakukannya. Raja Lvneel yang gila harta sangat tertarik mendengar cerita tentang Kota Emas Shandora yang ada di Pulau Jaya. Dia pun memerintahkan Noland untuk melakukan ekspedisi ke Pulau Jaya 3 tahun kemudian dan Raja akan ikut serta dalam ekspedisi tersebut. Noland pun menyetujuinya karena dia sudah berjanji akan bertemu dengan sahabatnya Calgara.
 |
Gambar Pulau Jaya sebelum Knock Up Stream mirip tengkorak |
Disaat yang sama di pulau Jaya, laut sedang bergejolak dan dataran mulai bergetar. Knock up stream bergemuruh di dasar pulau Jaya. Dan dalam hitungan menit sebagian Pulau Jaya pun terbang terbawa knock up stream menuju langit. Sebagian Pulau Jaya berada di langit dan sebagian lagi masih tetap di laut. Suku Shandia yang bertempat sekitar Kota Emas Shandora ikut terbawa bersama sebagian Pulau Jaya yang terbang ke Langit.
 |
Knock Up Stream |
|
 |
Gambar Pulan Jaya Setelah Knock Up Stream |
Tiga tahun kemudian, Ekspedisi Kerajaan Lvneel yang dipimpin oleh Raja dan Noland sampai di Pulau Jaya. Namun anehnya, Jaya sudah tidak seperti dulu saat Noland terakhir kesana. Dia mencari ke sekelilingnya tapi dia tidak menemukan seorang pun Suku Shandia. Dia menjadi khawatir dengan nasib sahabat sahabatnya. Tapi Raja Lvneel tidak perduli dengan keberadaan Suku Shandia dan menagih janji Noland tentang Kota Emas. Noland pun mencari Kota Emas yang dulu sering disinggahinya ke seluruh pulau tapi tidak ketemu. Raja menjadi Kesal dan menuduh Noland sebagai pembohong yang berani membohongi Rajanya. Ekspedisi Kerajaan Lvneel pun kembali pulang dan Raja menetapkan hukuman mati untuk Noland karena dianggap telah membohongi Raja.
 |
Dia tidak perduli diejek sbg pembohong, dia hanya memir\kirkan sahabatnya |
Rakyat Lvneel yang dulu sangat segan dan menghormati Noland berubah mencemooh dan menghina Noland. Keturunan dari Montblanc Noland pun diolok olok karena pendahulu mereka adalah seorang pembohong. Kisahnya pun menjadi terkenal di South Blue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar