Selasa, 29 Agustus 2017

Ketagihan Nonton Anime Death Note

Setelah menikah, sejak bulan Desember 2015 yang lalu, aku dan suamiku pindah rumah untuk memulai hidup mandiri. Suasananya nyaman sih, jauh dari pabrik, airnya dingin, hawanya lumayan sejuk, dekat mushola, sekolahan dan rumah sakit. everything seem to be perfect. Tapi tiap sore habis maghrib tet, tetangga sebelah rumah mulai deh ngumpulin bala kurawa nya dan memulai acara rempon alias ngerumpi. Aku paling gak suka sama ngerumpi. Ntar ujung - ujungnya yang dibahas pasti kehidupan orang lain dan pamer. Definitely not me banget.

Serius, aku gak pandai bersosialisasi dan aku gak begitu suka bicara. That's why I hate gathering - gathering gak jelas ala emak - emak rempong seperti itu. Daripada ngerumpi, aku lebih memilih nyetrika baju atau cuci piring sisa sarapan tadi pagi atau menyapu lantai yang gak sempat aku lakukan di siang hari karena harus bekerja.

Sialnya, perumahan tempat aku tinggal menerapkan one gate system sedangkan rumah tetanggaku yang tiap sore hobinya ngumpulin orang ngerumpi ada di sebelah kananku. Sehingga mau tak mau, jika aku mau pergi keluar, aku harus melewati segerombolan emak - emak rempong yang ngerumpi gak jelas di pinggir jalan. very annoying !

Hasilnya, aku dan suamiku jadi malas keluar kalau perkumpulan emak - emak rempong tadi sedang ada meeting. Ya udah, akhirnya kami pun berdiam diri di rumah menonton film atau anime yang kami beli di toko dvd bajakan Royal Plaza. hahaha...
Anime yang paling kita sukai yaitu One Piece, Detektif Conan dan Death Note. Serius, si Death Note ini bagus banget. Bahkan aku sampai terbawa mimpi setelah menonton Death Note. Tapi sayangnya, Si Death Note ini cuma ada 37 episode saja, tidak seperti One Piece yang sudah menembus 800-an episode.

Jadi Death Note itu berkisah mengenai Buku Kematian yang apabila kita menulis sebuah nama di buku tersebut, maka orang yang namanya tertulis di buku itu akan meninggal dalam 40 detik. Buku Kematian tersebut sengaja dijatuhkan ke Bumi oleh seorang Shinigami yang bernama Ryuk. Buku tersebut kemudian ditemukan oleh Yagami Light. Yagami Ligth adalah seorang siswa SMA yang keren dan jenius abiss. Setelah menemukan death note, Light menggunakannya untuk membunuh para kriminal di seluruh bumi. Kematian para kriminal yang terjadi secara tiba tiba dalam waktu bersamaan pun menarik perhatian detektif terkenal yang bernama L. Kemudian terjadilah perang strategi dan analisis antara L dan Light. Widih, kereeeen bangettt pokoknya..

Bagian paling menyedihkan yaitu saat L meninggal dibunuh oleh Shinigami Rem atas tipu muslihat dari Light. Emang bener ya, seseorang kalau sudah mempunyai kekuasaan pasti hilang hati nuraninya. Light yang awalnya adalah siswa teladan yang baik berubah menjadi kira ( killer ) yang tak punya hati. Bahkan dia tidak begitu peduli pada keselamatan adiknya sendiri dan tega memanfaatkan pacar - pacarnya.

Di anime ini, aku ngefans banget sama L. L adalah seorang cowok yang agak aneh, tidak suka memakai alas kaki, punya kantung mata yang menghitam di bawah matanya, selalu nyemil makanan manis dan tidak pernah duduk seperti orang normal melainkan jongkok. Dia bilang, jika dia duduk seperti orang normal, maka kecerdasannya akan berkurang sebesar 40%. Nah lho !
Ini nih penampakan nya si L. So sweet banget kan?
Death Note ini ada live action nya loh, tapi tetep aja versi anime jauh lebih baik. Setidaknya ada 3 versi live action, dan live action deathnote versi netflix yang paling aneh. Bukannya aku rasis, tapi di versi netflix, L digambarkan sebagai seorang kulit hitam dan pemarah. Padahal penulis Deathnote sendiri bilang bahwa L separuh Jepang dan separuh Eropa. Dan kita tahu bahwa L orang yang kalem dan tidak pernah menunjukkan emosinya. Disisi lain,Yagami Light yang keren, flamboyan dan terlihat pintar diperankan oleh orang yang tidak keren dan tidak terlihat pintar. That's why anime is much better than live action..





Salam Perkenalan

Hai semua, perkenalkan namaku Nuke Andrea Sari, biasa dipanggil Nuke. Saat ini aku bekerja sebagai slave karyawan swasta di bagian HRD. Bisa ditebak, yeah, it suks, tapi aku harus bertahan. hahaha...

Saat aku masih SD, cita - cita ku ingin menjadi arkeolog seperti Nico Robin, salah satu nakama nya Luffy si Bajak Laut Topi Jerami. Tapi setelah tahu ternyata pelajaran sejarah itu sangat membosankan, akhirnya cita - citaku pun pindah haluan. Aku ingin menjadi seorang akuntan Publik. Saat lulus SMA, aku ingin sekali memilih jurusan akutansi dan mewujudkan cita - citaku. Tapi orang tua ku tidak menyetujuinya dengan alasan banyak saudaraku yang jurusan akutansi tapi malah berakhir dengan status pengangguran. Nah lo! Aku juga heran kenapa harus disama-samain. Tapi karena aku takut gak dibiayain kuliah nurut sama ortu, ya sudahlah aku ikutin yang mereka mau. Dan pada akhirnya aku pun berlabuh di Perusahaan tempat aku bekerja sekarang.

Aku sudah menikah sejak bulan Oktober 2015 silam. Namun, sampai tulisan ini dibuat, aku masih belum dikaruniai seorang anak. Kecewa pasti, apalagi kalau ada orang rese' yang tanya - tanya kenapa aku belum hamil juga padahal si fulan udah. Tipe orang yang kayak gini nih yang pengen banget aku gampar muka nya. Apa dia gak bisa mikir kalau pertanyaan seperti itu justru akan membuat orang lain sedih. Dan apakah aku bisa memutuskan aku harus hamil di waktu yang aku inginkan? Biasanya aku akan bete seharian kalau mendapat pertanyaan seperti itu. Tapi beruntung, suamiku selalu punya cara untuk menghiburku.

Aku dan suamiku suka sekali jalan - jalan dan makan - makan. Gaji kita emang enggak banyak sih, tapi kita punya pemikiran bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dibikin susah. Papa ku selalu nasehatin aku untuk banyak menabung dan jangan kebanyakan jajan. Tapi aku berfikiran lain. Menabung memang perlu, tapi harus diimbangi dengan rekreasi. Rekreasi disini tidak harus yang mahal apalagi sampai harus plesir ke luar negri macam bos First Travel. Sekedar pergi ke taman, mall, gunung atau yang ijo2 sudah cukup.
Oke, sekian perkenalan dari saya, dadag..